III. DAMPAK POLUSI TERHADAP
KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
STANDAR
KOMPETENSI :
2.
Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan
lingkungannya
KOMPETENSI DASAR
2.3.
Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan
A. DAMPAK
POLUSI UDARA
Polusi
udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di
udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara
mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan
tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara
yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan
makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat
berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa
pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam
adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur
dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan
industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan
batubara.
1.
Dampak bagi kesehatan
Polusi udara yang menyebabkan
gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:
a. Gas
Karbon monoksida (CO)
Gas
karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat
sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan
kendaraan bermotor dan industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai
10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah
merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara
dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO di udara (ppm)
|
Konsentrasi COHb dalam darah (%)
|
Gangguan pada tubuh
|
3
|
0,98
|
Tidak ada
|
5
|
1,30
|
Belum begitu terasa
|
10
|
2,10
|
Gangguan sistem saraf sentral
|
20
|
3,70
|
Gangguan panca indera
|
40
|
6,90
|
Gangguan fungsi jantung
|
60
|
10,10
|
Sakit kepala
|
80
|
13,30
|
Sulit bernafas
|
100
|
16,50
|
Pingsan hingga kematian
|
(Ernawati dkk. 2008)
Dampak
yang ditimbulkan adalah :
a.
Pusing/sakit kepala
b.
Rasa mual
c.
Pingsan (ketidak sadaran)
d.
Kerusakan jaringan otak
e.
Sesak nafas
f.
Kematian
g.
Gangguan pada kulit
h.
Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
b. Gas
sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak
negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
1. Iritasi
mata
2. Radang
saluran pernafasan
3. Gangguan
pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
4. Gangguan
pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
c. Materi
partikulat
Materi
partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu
bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa,
serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri,
pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi
(pembangunan gedung).
Dampak
yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker
paru-paru.
Materi
partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal
yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu
dapat menyebabkan:
1. menyerang
berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
2. Radang
paru-paru sampai kanker paru-paru
3. Gangguan
jantung
4. Gangguan
ginjal
5. Keterbelakangan
mental pada anak-anak
6. Gangguan
kesehatan pada hewan
d. Asap
rokok
Rokok
terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR .Nikotin adalah zat adiktif
yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan. Tar adalah senyawa polinuklir
hidrokarbon aromatic.
Undang-undang
pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan
kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg. Tar bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker)
Asap
rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
1.
formaldehide, benzo-α-pyrene,
(bagian dari tar)
2.
nikotin,
3.
gas CO.
Dampak
yang ditimbulkan adalah :
a.
Gangguan pernafasan
b.
Penyakit jantung
c.
Flek di paru-paru
d.
Kanker paru-paru
e. Zat-zat
penyebab kanker
Zat-zat
penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam
ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara
lain:
1. kloroform
2. para-diklorobenzena
3. tetrakloroetilen
4. trikloroetan
5. radioaktif
(Radon (Ra) )
Jika konsentrasinya berlebih bisa
menyebabkab kanker
f. Suara
Polusi
suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan
suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang
dapat menimbulkan :
1.
Gangguan organ pendengaran
2.
Kerusakan organ pendengaran
3.
Tuli
4.
Gangguan jantung
5.
Sakit kepala
6.
Stress secara psikologis
2.
Asbut (asap kabut)
Asap
kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog
(kabut)). Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut
tebal menyelimuti kota London dampak dari revolusi industri besar-besaran di
kota tersebut.
Berdasarkan jenis polutan
penyebabnya:
a. Asbut industri
Plolutan
penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang
terkandung dalam asbut industri menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan.
b. Asbut fotokimia
Polutan
utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang
berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari
berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi
fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon diudara juga dapat bereaksi
dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa jenis polutan sekunder
yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Nitrogen
oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.
Asap
kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.
- Hujan Asam
Sejarah
Hujan Asam
Fenomena
hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya
Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku
tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus
spiris“.
Revolusi
industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan
bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin.
Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam
yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat. Hujan asam pertama
kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872. Ketika itu, Robert
Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan
asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith
menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The
Beginnings of Chemical Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat
kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin
banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun
atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH-
meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik atau air menjadi basa.
Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air
sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat
gambar berikut
Skala
nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH
kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka
bersifat basa. Air murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau
air mempunyai pH = 7.
Hujan
normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai
pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan
senyawa asam karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk
senyawa asam karbonat (H2CO3).
CO2 + H2O3
H2CO3
(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)
Asam
tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH)
menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna
untuk melarutkan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
(asap
pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap
kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan
aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor
meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil
menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Meningkatnya
jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air hujan,
menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut
di sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah
gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro fluoro carbon).
Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4),
sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3).
Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi
dengan uap air membentuk asam klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di
atmosfer:
1. Pembentukan
asam sulfat (H2SO4)
® SO2 + H2O ®
H2SO4
2. Pembentukan
asam nitrat (HNO3) ® NO2 + H2O ®
HNO3
3.
Pembentukan asam klorida
Reaksi
pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu
tahapan reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di
lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan
radikal oksigen O*
CFC + hv (UV) ® Cl* +
produk
CFC + O* ® ClO + produk
O* + ClO ® Cl* + O2
Cl + CH4 ® HCl + CH3
CFC + O* ® ClO + produk
O* + ClO ® Cl* + O2
Cl + CH4 ® HCl + CH3
Reaksi diatas merupaka bagian dari
rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer.
Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62
persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Dampak negatif peristiwa hujan asam
adalah :
1. mempengaruhi
kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga mempengaruhi biota
air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH air. (pH air
kurang dari 5,6)
2. dapat
menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
3. dapat
melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar
oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
4. dapat
bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor,
mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung,
patung, candi, monumen dan lain-lain.
5. menyebabkan
gangguan pernafasan.
6. dapat
menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
- Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Efek
Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer
memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh
aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2
(karbon dioksida), NO (nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida),
CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke atmosfera
bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran
bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).
Energi
yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain
di atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5%
di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi
yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra
merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang
dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan
gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Dalam keadaan
normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar perbedaan suhu antara
siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi
gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house
Peningkatan
aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer.
Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa
memasuki abad 21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri
mengalami peningkatan yang tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur
oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida juga meningkat tajam. Peningkatan
gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah gas yang lainnya
seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau
penimpanan.
Berikut
ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
F
Gas karbon dioksida (CO2)
F
Gas nitrogen oksida (NOx
)
F
CH4 (metana) dan
F
Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)
Gas-gas
tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas
alam) oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan
pembakaran hutan dan peristiwa alam seperti gunung meletus.
Akibatnya
adalah terjadi peristiwa pemanasan global.
Dampak Pemanasan Global
Menurut
perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata
0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan
oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga
6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi
gas CO2 di atmosfer maka akan semakin banyak gelombang panas yang
dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya meningkatkan
suhu permukaan bumi.
Meningkatnya
suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga
mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub
utara dan selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu
permukaan air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan
air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan sejak
tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub utara
mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).
Dampak
lebih lanjut dari pemanasan global adalah:
a.
Volume air laut bertambah
mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
b.
Permukaan air laut meningkat
mengakibatkan banjir di daerah pantai.
c.
Dapat menenggelamkan pulau-pulau
atau kota-kota di dekat pantai
d.
Meningkatkan penyebaran penyakit
munlar.
e.
Curah hujan di daerah yang beiklim
tropis meningkat.
f.
Tanah lebih cepat mengering walaupun
sering terkena hujan, berdampak kekurangan air kematian tanaman.
g.
Sering terjadi angin besar atau
badai di beberapa wilayah.
h.
Migrasi atau berpindahnya hewan ke
daerah yang lebih dingin.
i.
Punahnya manusia hewan dan tumbuhan
yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi.
j.
Meningkatnya intensitas fenomena
cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
- Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon
adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2)
yang kita gunakan untuk bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan
ozon (O3), molekul triatom oksigen jumlahnya sedikit dalam
atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.
Ozon
tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang
dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran
kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer
adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
UV
dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan
tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan,
organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Ozon
dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV
(ultraviolet) yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan
sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di
bumi.
Ancaman
yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan
manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan
berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.
CFC
digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut
terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa
hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100
tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam
waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer
(10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25
km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur
dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk
memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang
ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian
tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut
terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi
atau awal musim panas.
Dalam
bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di
seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan
permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer
ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
Dalam
tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh
itu atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai
Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan
dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.
Semua
data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia
di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
Pada
tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap
lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan
yang mengurangi lapisan ozon.
B. DAMPAK
POLUSI AIR
Air adalah komponen komponen abiotik
yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi kesehatan manusi dan
makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun dan bahkan
tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Air tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan
mungkin mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu
kehidupan biota air. Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan
manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian, pertambangan dan lain-lain.
Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik maupun anorganik.
- Gangguan Kesehatan
Pencemaran
air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular
a.
Penyakit menular
Penyakit
menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab
antara lain:
1.
Air yang tercemar dapat menjadi
media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba
patogen.
2.
Air yang telah tercemar tidak dapat
lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah
tidak mencukupi lagi.
3.
Air yang tercemar limbah organik
merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan mikroorganisme.
Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan
timbulnya berbagai macam penyakit menular.
4. Tabel:
Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air tercemar.
Jenis Mikroba
|
Penyakit
|
Gejala
|
Virus
|
||
- Hepatitis A
|
Hepatitis A
|
Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning
|
- Virus Polio
|
Poliomyelitis
|
Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan
punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot
|
Bakteri
|
||
- Vibrio Cholerae
|
Kolera
|
Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan
yang sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas
|
- Escherichia coli(strain patogen)
|
Diare
|
Buang air besar (BAB) berkali-kali dalam sehari, kotoran
encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut.
|
- Shigella dysentriae
|
Disentri
|
Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan
darah, sakit perut.
|
- Salmonella typhi
|
Tifus
|
Sakit kepala, demam diare, muntah-muntah, peradangan dan
pendarahan usus.
|
Protozoa
|
||
- Entamoeba histolytica
|
Disentri amuba
|
Sama seperti disentri oleh bakteri
|
- Balantidium coli
|
Balantidiasis
|
Pandarahan usus, diare berdarah
|
- Giardia lamblia
|
Giardiasis
|
Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa,
kelelahan.
|
Metazoa(Cacing Parasit)
|
||
- Ascaris lumbricoides(cacing gelang)
|
Ascaris
|
Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah,
kelelahan
|
- Taenia saginata(cacing pita)
|
Taeniasis
|
Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan,
rasa gatal di anus.
|
- Schistosoma sp.(cacing pipih)
|
Schistosomiasis
|
Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat
darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi
berulang-ulang.
|
b.
Penyakit tidak menular
Air yang tercemar juga dapat
menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga termasuk penyakit
berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan
penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik
yang mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun
bagi makhluk hidup.
Tabel:
Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit
Nama Zat
|
Sumber
|
Nama Penyakit
|
Kadmium (Cd)
|
Cd adalah logam berat yang banyak digunakan oleh industri
seperti: pabrik pipa PVC, pabrik pengolahan karet, pabrik kaca
|
Keracunan Cd dapat menyebabkan kerusakan organ ginjal dan
hati, mempengaruhi otot polos pembuluh darah, tekanan darah tinggi
menyebabkan gagal jantung.
|
Kobalt (Co)
|
Di industri sebagai bahan campuran untuk membuat magnet,
alat pemotong, alat penggiling, mesin pesawat terbang, pewarna kaca, keramik
dan cat
|
Keracunan kobalt merusak kelenjar tiroid (gondok),
menyebabkan kekurangan hormon hasil kelenjar gondok.Menyebabkan gagal jantung
dan endema (pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan dalam sel)
|
Merkuri (Hg)
|
Dalam industri, merkuri digunakan untuk proses pembuatan
klorin. Merkuri juga terdapat dalam baterai, cat, plastik, termometer, lampu
tabung, kosmetik, dan hasil pembakaran batu bara
|
Merkuri masuk ke tubuh manusi bisa melalui konsumsi ikan
yang tercemar merkuri. Pada ibu hamil, menyebabkan bayi cacat mental. Dalam
waktu lama bisa menyebabkan kerusakan ginjal, saraf dan jantung.
|
Timbal (Pb)
|
Limbah Pb berasal dari rembesan sampah kaleng yang
mengandung timbal, cat yang mengandung timbal, bahab bakar yang bertimbal,
pestisida, korosi pipa yang mengandung timbal.
|
Pb dengan konsentrasi >15 mg/l dalam darah berbahaya
bagi kesehatan.Pada wanita hamil, keracunan Pb menyebabkan keguguran,
kelahiran prematur, atau kematian janin.
Pada anak-anak menyebabkan cacat mental dan gangguan
fisik.
Pada orang dewasa menyebabkan hipertensi.
|
Senyawa Organik Berklorin
|
Senyawa berklorin antara lain adalah
dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor dan klordan sebagai
bahan pestisida. Senyawa ini biasa diapakai untuk membasmi serangga dan hama.
Senyawa industri adalah poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin. DDT dan PCB
dialam dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan atau
senyawa tersebut terakumulasi dalam makhluk hidup dan konsentrasinya
meningkat pada makhluk hidup dan konsentrasinya terus meningkat pada mkhluk
hidup yang berada di posisi lebih atas pada rantai makanan. Berarti manusia
adalah makhluk yang sangat beresiko menerima senyawa-senyawa tersebut.
|
Senyawa berklorin bersifat persisten di alam terakumulasi
dalam tubuh yang berbahaya bagi tubuh. Senyawa berklorin menyebabkan kerusakan
berbagai organ, terutama hati dan ginjal dan dapat menimbulkan kanker.
|
2. Air
Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya
Polutan
di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu. Air yang
mutunya turun mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Jadi air
tidak dapat digunakan menurut keperluannya. Contohnya adalah sebagai berikut:
a.
Air tidak dapat lagi digunakan untuk
keperluan rumah tangga
Air yang tercemar menjadi berbau,
keruh dan mengandung kuman atau zat berbahaya. Air yang tercemar tersebut tentu
tidak memenuhi standar untuk keperluan air minum, sebagai alat pembersih (mandi
dan mencuci).
b.
Air tidak dapat lagi digunakan untuk
keperluan industri
Industri membutuhkan air dengan
syarat yang sesuai industrinya. Contohnya industri pengolahan buah dan sayur
memerlukan air yang tidak tercemar.
Air tidak dapat lagi digunakan untuk
keperluan pertanian dan perikanan
c.
Air yang sesuai untuk pertanian dan
perikanan adalah yang mempunyai nilai pH sedang (6 – 8). Pencemaran air akan
merubah nilai pH (derajat keasaman). Polutan dari zat-zat anorganik tertentu
ada yang bersifat beracun bagi hewan dan tanaman.
3. Menurunnya
populasi berbagai biota air
Penurunan
populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian secara langsung
adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian besar orang sedangkan
kerugian secara tidak langsung adalah keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
Beberapa polutan berbahaya bagi biota air adalah nutrien tumbuhan, limbah yang
membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas.
a.
Nutrien tumbuhan
Nutrien
tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di perairan
dapat menjadi polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut mengalami
eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan
sangat subur sehingga populasinya berkembang pesat. Peristiwa perkembangan
ganggang secara cepat/pesat disebut algae blooming.
Akibat
dari algae blooming adalah :
a.
Mengganggu penetrasi cahaya matahari
kedalam perairan karena permukaan tertupi ganggang.
b.
Ganggang yang beracun dapat meracuni
biota air.
c.
Ganggang yang mati, sel-selnya turun
ke dasar perairan mengalami pembusukan meningkatkan populasi bakteri pengurai
yang membutuhkan oksigen.
Peningkatan jumlah populasi bakteri
pengurai meningkatkan kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di
perairan. Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved
Oxygen). Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama bagi
biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
b.
Limbah yang membutuhkan oksigen
Pencemaran oleh limbah yang
membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD akibat dari tingginya
populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD menurunkan DO
di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran
terhadap kondisi DO yang rendah.
c.
Minyak
Pencemaran minyak di perairan dapat
terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat menyebabkan kematian
biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun. Minyak
juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga
mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan
kemampuan menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya
menurun drastis.
d.
Sedimen / endapan
Pencemaran perairan oleh sedimen
dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga menghalangi penetrasi cahaya
matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya
menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga
populasinya berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan
penurunan populasi biota air lainnya.
Sedimen juga menyebabkan gangguan
aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat bersifat toksin dan menutupi
terumbu karang serta biota air lainnya.
e.
Panas
Polusi termal/ panas menyebabkan
perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu mendadak mengakibatkan
kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan.
C.
DAMPAK POLUSI TANAH
Tempat
pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis limbah,
sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya
perekonomian dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah
polusi tanah juga terjadi di areal pertanian, industri dan pertambangan.
1.
Tempat pembuangan
Tempat pembuangan limbah/sampah baik
tempat pembuangan sementara maupun tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan
berbagai dampak polusi. Berbagai jenis limbah yang tertumpuk seperti limbah
cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan bertumpuk
selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.
Lahan disekitar tempat pembuangan
tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas lainnya karena
terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada
yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk
hidup di tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah
organik menjadi tempet berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat
menyebabkan penyakit. Limbah organik yang membusuk dapat mengundang hewan
penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik
menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa beracun dan menimbulkan gas
metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah
gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah
termasuk gas rumah kaca.
2.
Lingkungan pertanian
Pencemaran tanah dilingkungan
pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat terjadi karena
penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama
pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan
tanah seperti cacing tanah dan mikroorganisme.
Pupuk yang digunakan
secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan
pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi
polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan
tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam. Kadar garam yang
terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.
LATIHAN
SOAL – SOAL
Jawablah soal di bawah ini dengan
singkat dan jelas!
- Jelaskan yang dimaksud dengan lingkungan tercemar!
- Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi yang utama?
- Jelaskan tentang sifat-sifat gas CO dan sumbernya!
- Sebutkan sumber gas sulfur oksida yang berasal dari aktivitas manusia dan jelaskan tentang sifat gas sulfur oksida !
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan hujan asam dan dampaknya?
- Jelaskan bagaimana pemanasan global yang tejadi saat ini!
- Bahaya apakah yang timbul dari penipisan lapisan ozon di lapisan stratosfer?
- Jelaskan tiga penyakit menular yang dapat disebarkan melalui air
- Sebutkan jenis mikroorganisme patogen yang dapat tersebar melalui air beserta penyakit yang dapat ditimbulkannya!
- Jelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan karena keracunan timbal!
Pilihlah
satu jawaban yang paling benar!
1.
Polutan udara yang berupa cairan
dapat membentuk ….
- Kabut
- Asap
- Halimun
- Pencemaran air
- Debu
2.
Gas yang menyebabkan pengikatan
oksigen dalam darah terganggu karena gas ini berikatan dengan hemoglobin dalam
darah adalah ….
- Hidrokarbon
- Karbon dioksida
- Karbon monoksida
- Amonia
- Klorin
3.
Berikut ini yang bukanmerupakan
dampak pencemaran gas nitrogen oksida adalah ….
- Bronkitis
- Penipisan ozon
- Hujan asam
- Pemanasan global
- Asbut
4.
Sumber emisi global yang
menghasilkan gas karbon dioksida terbesar adalah ….
a. Kebakaran
hutan
b. Penggunaan
gas alam
c. Kilang
minyak
d. Pembakaran
batu bara
e. Kendaraan
bermotor
5.
Salah satu dampak pemanasan global
adalah ….
- Bertambahnya volume air laut.
- Terjadi gempa bumi dimana-mana
- Timbul wabah penyakit menular
- Banyak timbul kasus keracunan gas CO
- Rusaknya bahan-bahan logam dan bangunan akibat korosi
6.
Penggunaan CFC pada berbagai produk
pendingin telah banyak dikurangi karena gas ini dapat menimbulkan ….
- Kanker
- Hujan asam
- Keracunan
- Lubang ozon (black hole)
- Asbut
7.
Asbut dapat menimbulkan kematian
karena ….
- Merusak ginjal
- Menimbulkan kelainan pada jantung
- Menyebabkan gangguan pernafasan
- Mengganggu suplai oksigen tubuh
- Menimbulkan stres
8.
Gas berikut ini yang dapat
menimbulkan hujan asam adalah ….
- SO2
- O3
- H2S
- CO2
- S2
9.
Berikut ini yang bukan contoh dampak
yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
- Air tidak dapat digunakan untuk minum, mandi dan bercocok tanam
- Mudah terserang diare dan / atau disentri
- Keracunan logam berat
- Menurunkan BOD di perairan
- Akumulasi senyawa berbahaya dalam tubuh biota air
10. Unsur
N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ….
- Salinisasi
- Magnifikasi biologi
- Eutrofikasi
- Keracunan pada biota air
- Kematian burung dan mamalia air
11. Berikut
ini yang bukan merupakan keracunan merkuri adalah ….
- Cacat mental pada janin
- Kerusakan saraf
- Perubahan perilaku
- Tekanan darah tinggi
- Kerusakan ginjal
12. Contoh
penyakit menular yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
- Cacar
- TBC
- Polio
- Bronkitis
- Influenza
13. Logam
Co dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa ….
- Kerusakan kelenjar gondok (tiroid)
- Kanker paru-paru
- Gagal ginjal
- Kemunduran fungsi otak
- Diare
14. Hal
berikut ini yang bukan merupakan akibat dari membuang sampah secara
sembarangan ke sungai adalah ….
- Pendagkalan sungai
- Terhambatnya arus sungai
- Menurunnya populasi bakteri pembusuk
- Air sungai menjadi tidak layak dikonsumsi
- Meningkatnya kekeruhan air
15. Penggunaan
pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil
pertanian karena ….
- Membunuh hama pengganggu
- Membunuh tanaman produksi
- Tidak memberikan pengaruh sama sekali
- Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah
- Mencemari perairan di dekat tempat pengaplikasiannya.
16. Suatu
ekosistem sungai memiliki jaring-jaring makanan sebagai berikut
Jika
sungai tersebut tercemar DDT dari lahan pertanian dekat sungai, makhluk hidup
yang akan mengonsumsi DDT dalam konsentrasi paling besar adalah ….
a.
Tumbuhan air
b.
Ikan kecil
c.
Ikan besar
d.
Manusia
e.
Udang
17. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pemanasan global adalah …
- Tidak membangun gedung yang ditutupi kaca
- Memperbanyak kendaraan bermotor
- Memeriksa emisi gas buangan kendaraan bermotor
- Melakukan pembakaran untuk membuka lahan hutan
- Mengalih fungsikan hutan menjadi kebun produksi
18. Jika
perairan menjadi semakin keruh maka terjadi ….
- Penurunan jumlah sedimen di perairan
- Peningkatan laju aliran air
- Penurunan populasi ganggang fotosintetik
- Perbaikan kondisi rantai makanan di perairan
- Pengurangan volume endapan
19. Berikut
ini bukan akibat yang mungkin terjadi, bila larian pupuk yang berlebih
dari areal pertanian memasuki perairan di sekitarnya, adalah ….
- Populasi ganggang dan tumbuhan air meningkat
- DO pada perairan meningkat
- Populasi bakteri pembusuk meningkat
- Penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu
- Populasi ikan menurun
20. Berikut
ini adalah bukan dampak polusi tanah yang ditimbulkan oleh limbah padat
anorganik adalah ….
- Memakan lahan karena akan menumpuk untuk waktu yang lama
- Dapat mengganggu kesehatan bila mengandung senyawa kimia berbahaya
- Menimbulkan bau tak sedap karena mengalami pembusukan bakteri
- Mengganggu estetika
- Lahan menjadi tidak subur karena berkurangnya populasi bakteri
DAFTAR
PUSTAKA
Tia Mutiara,dkk, Ilmu Pengetahuan
Alam, SMK dan MAK kelas XII, 2008,Erlangga